Rusdi Mathari
Rusdi Mathari lahir di Situbondo 12 Oktober 1967. Pernah bekerja sebagai freelancer di Suara Pembaruan (1990-1994),redaktur InfoBank (1994-2000), detikcom, penanggungjawab rubik PDAT majalah Tempo (2001-2002), redaktur majalah Trust (2002-2005), redaktur pelaksana Koran Jakarta (2009-2010), redaktur pelaksana beritasatu (2010-2011), dan pemimpin redaksi VHR.media (2012-2013. Peserta crash program reportase investigasi (ISAI-Jakartra), dan mendapat beberapa penghargaan untuk penulisan berita terbaik dari beberapa lembaga. Saat ini aktif menulis buku dan mengasuh blog Rusdi GoBlog.
Maret 2, 2008 at 9:36 am
saya setuju ! kadang para peneliti tsb hidup dalam keterasingan lab…. tidak mengerti industri dan kehidupan nyata …..
kalau kasus seperti ini berulang terus.. maka kredibilitas para peneliti akan semakin turun ….
Maret 2, 2008 at 9:37 am
oh ya…
saya ini alumnus IPB juga … dan teman-teman saya juga banyak yang jaid peneliti termasuk di fak kedokteran hewan …. malu … saya jadinya…..
Maret 2, 2008 at 12:29 pm
semakin tampak rapuhnya negri ini, hasil penelitian bukannya direspon demi kepentingan masyarakat malah dicurigai ketidakobyektifannya. Saya bukan lulusan ipb, saya hanya menghargai kredibilitas ilmuwan.
Maret 2, 2008 at 12:34 pm
Bung Maskun
Andai para peneliti itu bisa obyektif, transparan dan bijaksana memaparkan maksud dan tujuan penelitiannya, saya percaya negeri ini tidak akan semakin rapuh seperti keyakinan Anda he…
Maret 2, 2008 at 1:32 pm
Dimana saya bisa memperoleh naskah lengkap penelitian tersebut? Saya heran dengan metode pengambilan sampelnya, hanya 22 dan 15 sampel dari sekian banyak yang beredar. Apakah yang dipasarkan di tempat yang memang baik, dengan kemasan utuh, atau dengan ‘purposive’ yang entah purposenya cuma untuk mencari E. sakazakii? Tujuannya sebagai penelitian epidemiologis (sampel sangat kurang) atau eksperimental (angka 5 dari 22 atau 22.7% dan 6 dari 15 atau 40% rasanya tidak signifikan). Eksperimennya ke arah mana?
Mohon bantuan paper aslinya agar dapat dibahas secara ilmiah bersama, kapan perlu kita jadinya bahan smeinar khusus terhadap paper itu.
Maret 2, 2008 at 4:44 pm
Saya pikir mereka tidak berhak menyandang gelar peneliti, dosen apalagi profesor. Mereka tidak lebih provokator yang melempar isu lalu kabur. Lempar batu sembunyi tangan.
Dimana-mana di dunia ini, kalau mempublikasikan hasil penelitian haruslah lengkap mulai dari tujuan, metodologi, sample yang diambil, analsis dan pengambilan kesimpulan. Ada transparansi dan verifikasi bisa dilakukan pihak lain. Dengan demikian, seperti Saudara Erkadius minta, hasil riset lengkap tersebut harus bisa diakses. Kalau tidak, tidak salah saya menyebut mereka sebagai provokator belaka.
Maret 2, 2008 at 4:45 pm
Bon, kalau kesehatan anak yang jadi taruhannya kita harus berhati hati
Maret 2, 2008 at 6:18 pm
Polemik tentang Enterobacter sakazakii ini adalah kelanjutan perseteruan antara Menkes vs WHO. Simaklah kronologis munculnya isu tersebut. Hampir bersamaan dengan penerbitan Bu Menkes yang menggemparkan dunia kesehatan dunia, membuat gerah WHO & AS dan membuat SBY panik, karena terkait senjata biologis dari virus Flu Burung. Siapa yang mensponsori penelitian IPB tersebut? Jelas WHO!
Periksalah Meeting Report (format PDF) tentang Enterobacter sakazakii & susu formula, pada situs http://www.who.int.
Terdapat nama Sri Estuningsih dengan laporan penelitian timnya terhadap produk-produk susu formula yang diproduksi dari Indonesia dan Malaysia (???).
Mengapa WHO tidak bekerja sama dengan Lembaga Eijkman atau Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran universitas ternama di Indonesia. Malah justru Institut Pertanian Bogor (IPB)?
Di mana etika penelitian tim IPB itu? Tidakkah mereka pikirkan dampaknya bagi ibu-ibu rumah tangga yang mayoritas masih berpendidikan paling tinggi tingkat SMA?
Ketika mereka beralih dari susu formula ke susu murni cair yang dipasarkan pakai kantong plastik, bukankah justru risiko infeksi oleh bakteri makin besar? Bagaimana halnya, bila susu eceran tersebut dicampurkan dengan bahan kaporit atau santan, seperti pada Reportase Investigasi Sabtu lalu.
Saya hampir percaya bahwa ada tekanan dari WHO dan AS supaya tim peneliti IPB mempublikasikan hasil temuannya sewaktu Bu Menkes meluncurkan bukunya yang menggemparkan dunia kesehatan itu.
Silakan rekan-rekan boleh setuju, boleh tidak, dengan analisis saya. Semuanya terpulang kepada sudut pandang kita masing-masing dalam menilai polemik ini.
Maret 2, 2008 at 6:39 pm
Silakan search kata “estuningsih” dan “indonesia” pada file PDF di link berikut :
Klik untuk mengakses mra10.pdf
Maret 2, 2008 at 8:32 pm
Saya cuma berharap semoga laporan penelitian itu bisa dipublikasikan secara utuh, dan jangan hanya hasil dan kesimpulannya saja. Supaya bisa dijadikan acuan atau bisa diverifikasi oleh pihak lain. Soal signifikansi, tidak bisa ditebak-tebak dan hanya “dirasa” lewat angka 22% (5 dari 22). Signifikansi penelitian punya perhitungan statistik sendiri.
Saya cuma heran respons dari MenKes yang belum apa-apa sudah langsung meragukan tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Padahal ini berhubungan dengan departemennya. Nggak perlu reaktif dan defensif, bisa langsung hubungi para peneliti itu dan minta penelitiannya secara lengkap dan follow-up nya kalau perlu.
Tapi, saya pikir penelitian ini punya nilai minus pada etika penyampaian suatu penelitian yang berdampak luas pada publik. Seharusnya jangan langsung dipublikasikan, tapi bisa diberitahukan pada badan yg bertanggung jawab pada masalah ini, misalnya BPOM atau DepKes. Apalagi hanya hasilnya yang disampaikan, dan bukan keseluruhan.
Maret 3, 2008 at 8:49 am
yang sebenarnya saya harapkan adalah kebijaksanaan dari eksekutif, dalam hal ini adalah menkes.beserta badan POM. Pihak ipb kalau tidak salah sudah menyampaikan laporan ke menkes, mendiknas dan badan POM. Seharusnya mereka menindaklanjuti dengan meneliti ulang bukannya merendahkan, memfitnah sumber dana civitas academica ipb.
Maret 3, 2008 at 9:17 am
Ya, tolonglah hai guru besar IPB, anda kan pakar pertanian, jad bicaralah sesuai kompetensi, anda tidak kompetensi bidang kesehatan, apalagi bicara penyakit. kasian deh peneli2 tsb. melewati batas teritorial!
husin
Maret 4, 2008 at 5:27 am
This post is very hoting, and this blog is high ranked in
the top blogs report . You can
earn some money with a good blog like this.
Maret 5, 2008 at 12:00 am
@ husinrm
“Ya, tolonglah hai guru besar IPB, anda kan pakar pertanian, jad bicaralah sesuai kompetensi, anda tidak kompetensi bidang kesehatan, apalagi bicara penyakit. kasian deh peneli2 tsb. melewati batas teritorial!..”
He..he…anda ini tidak tahu masalah kompetensi bicara tentang batas-batas teritorial segala.
Apa yang dilakukan oleh Peneliti IPB tersebut memang kompeten dan masuk teritorialnya! Itu kan bicara susu dan produk susu! Dan subyek penelitiannya mencit alias tikus kecil alias “BUKAN MANUSIA”. Apabila bayi manusia mau diasosiasikan dengan bayi mencit, nah… seperti kata Menkes, perlu penelitian lebih lanjut.
Untuk teman-teman yang lain, mohon perhatikan buah dari penelitian itu bukanlah sesuatu yang destruktif, tetapi rekomendasi yang berharga. Jangan mengedepankan perseteruan Menkes vs IPB, melainkan mewaspadai bahwa anak-anak kita rentan dengan berbagai masalah (gizi kurang, infeksi, intimidari dari TV dan kurang kasih sayang). Lakukan saja rekomendasinya, waspadai konsumsi makanan yang dapat membahayakan mereka (ingat: jangan jajan sembarangan!).
Coba cari berita sama, tapi dengan pandangan yang lebih positif deh di… http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=6923&post=
Maret 5, 2008 at 12:14 am
…bahwa dari 1960 hingga 2003, hanya ditemukan 48 kasus bayi meninggal di seluruh dunia yang diakibatkan oleh pencemaran enterobacter sakazakii. “Di Indonesia malah sama sekali belum ada,” ujar kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia, Sukman Tulus Putra
Hee…lucu ya, ketua umum aja ngomong nya begitu, apa nunggu anak indonesia pada “GoBlog” atau Mati, baru di tangani, ga Menkes ga Ketua ikatan dokter anak, sama saja omongannya, ga sebijak dan ter” pandang” seperti masyarakat awam kira selama ini…
Maret 5, 2008 at 12:22 am
Oya satu lagi, mendukung apa yang dikatakan mas djajadisastra…mari kita luaskan pikiran kita, jangan mengkotak2kan semua, dan mulai berpikiran positif…
Dan perlu di ingat, terkontaminasi susu oleh bakteri bisa melalui banyak cara, walau proses pengemasan di pabrik bagus dan aman, tapi kalo proses sampainya produk ke tangan konsumen hingga diminum oleh balita TIDAK AMAN, bisa saja itu memungkinkan untuk terkontaminasi bakteri, seperti di tegaskan oleh Dr. Estu :
“Sangat penting dipahami bahwa susu formula bayi bukanlah produk steril, sehingga dalam penggunaannya serta penyimpanannya perlu perhatian khusus untuk menghindari kejadian infeksi karena mengkonsumsi produk tersebut.”
Semoga Tuhan Mengampuni Dosa kita dari mengumpat dan mencela orang lain, amin
salam
Maret 5, 2008 at 7:53 am
Memang semua orang mencari uang bung ! Apa maksud anda terima suap ? Kalau yang terima komisi itu yaitu Dokter manusia, yang terima komisi dari produsen obat dan makanan. Menkes jangan asal komentar. Seperti bukan komentar seorang Dokter saja yang menyatakan bahwa percobaan itu dicoba ditikus. Emang Menkes mau dicoba ke cucunya ? Ada perbaikan nggak ? Ingat nggak waktu wabah flu burung dan formalin ? Sampai sekarang nggak ada yang berubah, kalau ada hasil penelitian baru deh si Menkes kebakaran jenggot, padahal nggak punya jenggot.
Maret 7, 2008 at 8:21 am
Penelitian yang dilakukan IPb sudah jelas dan berdasarkan kaidah ilmiah. Tapi kenapa MENKES malah membantah dan melontarkan tuduhan keji yang tidak selayaknya dilakukan oleh orang yang berpendidikan. Buat apa ada penelitian jika hasilnya dibantah tanpa alasan yang jelas. Jadi, buat apa ada Tridarma perguruan tinggi yang salah satunya mengabdi kepada masyarakat.
Maret 7, 2008 at 6:40 pm
Wah, makin banyak yang salah paham nih.
Kalimat dalam kitab suci pun, dapat dianggap salah apabila dipahami sepotong-sepotong. Sama dengan posting di atas, maksud penelitian FAO dan WHO tersebut (salah satunya dikerjakan di Indonesia oleh Dr Estu) adalah untuk mengkaji faktor risiko mikrobiologi dari makanan, khususnya yang berasal dari susu dan produk susu. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan penyebaran penyakit akibat mikroorganisme melalui makanan. Mikroorganisme yang dimaksud bukan saja Enterbacter sakazakii, tetapi juga salmonella (penyebab demam typhoid). Meskipun FAO dan WHO hanya merekomendasi penilaian risiko terhadap enterobacter sakazakii.
Untungnya, teknologi pengolahan pangan cukup higienis, akan tetapi kita harus mewaspadai risiko kontaminasi bakteri yang tersebut di atas. Terutama bila pengolahan susu formula atau produk susu itu kurang/tidak higienis, pemakaian susu di atas 4 jam setelah disediakan, penyimpanan susu yang kurang baik (tutup kaleng tidak ditutup rapat, apalagi bila susu dalam box karton!) dan pada yang terpenting adalah host yang rentan. Host yang dimaksud adalah bayi yang berusia < 28 hari (neonatus) atau bayi dibawah 2 bulan yang memiliki risiko tinggi (misalnya ibunya HIV dan dia ikut tertular atau sakit berat sehingga harus dirawat di ICU).
Hikmahnya apa? Berilah ASI eksklusif kepada anak-anak kita, minimal 2 bulan. Insya Allah, akan terbebas dari risiko terkena enterobacter yang dapat berakibat fatal (apalagi bila bayi tersebut sakit berat). Setelah 2 bulan, bila ibunya bekerja, silahkan pakai susu formula, tetapi perhatikan cara persiapan susu tersebut (jangan terlalu mempercayakan pada baby sitter!). Namun akan lebih baik apabila menggunakan ASI eksklusif selama 6 bulan!
Masyarakat kita ini sering sekali jajan. Repotnya lagi, kebiasaan hidup bersih dan sehat masih jauh dari cukup! Banyak tuh, yang masih rela makan di AMIGOS pake dasi. Gak coba lihat bagaimana pedagang tersebut mencuci piring yang dipakai?!
Saya yakin, dampak penularan hepatitis A, hepatitis B dan typhoid dari pola hidup tidak bersih dan sehat serta kebiasaan jajan sangatlah besar.
Oh ya, dalam penelitian obat misalnya, apabila obat tersebut dianggap bagus bila dicoba di mencit (tikus), belum tentu bagus dan bermanfaat di manusia. Demikian pula dengan penelitian ini. Tujuan diuji coba di bayi mencit untuk melihat apakah enterobacter sakazakii ini bisa mengakibatkan penyakit (ingat, namanya juga percobaan, kalo sakit gak mau makan juga bakal dibiarin kan? Gak bakalan dikasih obat apalagi dibawa ke dokter 🙂 ).
Mudah-mudahan bisa benar-benar paham.
Maret 8, 2008 at 3:58 pm
Hello!
I bought Apple iPhone 16G for only 320 USD with shipping cost!
Cheapest price in this shop:
http://www.bithatronics.com/
Audio, Video, Cell phones, Computers, Laptops, Memory cards, GPS,
iPod, Mice, Monitors, TV, LCD, Scanners, Storage Device and more others!
Please, when you will buy something use my refferal ID for your shopping:
‘bithatron’.
Thanks!
Maret 12, 2008 at 7:54 pm
IPB adalah institut pertanian besar yang berkulitas dan memiliki banyak guru besar..itu benar, saya bangga menjadi alumnus IPB dan memang saya mengakui IPB merupakan institut yang berkualitas dengan biaya kuliah terjangkau, walaupun berstatus BHMN.coba bedakan dengan universitas lainnya yang menyandang status yang sama, penuh dengan kontroversi yang berkaitan dengan biaya. saya juga sering mengobrol dengan professor saya, memang sebagai PNS mereka diberikan insentif yang tidak sebanding dengan kapabilitas dan intelektualitas yang dimilikinya..dan saya yakin ini merupakan salah satu kesalahan fatal kebijakan pemerintah. saya sangat kagum dengan dosen2 saya diIPB yang sering kerja keras melakukan penelitian…bahkan dengan penuh dedikasi mereka tetap mengajar walaupun kurang tidur diwaktu malam, dan hal itu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tentunya kredit untuk kepangkatannya. penelitian yang mereka lakukan kebanyakan BUKAN DIBIAYAI OLEH PEMERINTAH, inilah ironisme negeri kita.maka jangan salahkan terjadi pelarian massal orang2 cerdas dari negeri ini. silakan periksa saja berapa besar biaya penelitian yang disediakan pemerintah kita, bandingkan dengan biaya untuk PILKADA yang ga ada manfaatnya, dan besarnya dana yang dikemplang koruptor BLBI dan korupsi para jaksa dikejakgung….akhirnya mereka pun sering mendapat penelitian yang disponsori oleh pihak lain. itu karena pemerintah tak ada dana untuk membiayainya Akan tetapi, saya yakin walaupun dibiayai oleh pihak lain…penelitian yang mereka lakukan tetap berdasarkan metode ilmiah dan ilmu yang mereka tuntut selama bertahun-tahun diluar negeri…dan saya tekankan bahwa IPB memiliki hak untuk meneliti semua bahan pangan termasuk SUSU yang berdampak pada kesehatan karena memiliki ahli yang kredibilitasnya tidak perlu diragukan lagi. IPB memiliki Jurusan teknologi pangan, ilmu gizi, kesehatan masyarakat. dan fakultas yang berkaitan dengan bahan pangan, termasuk kedokteran hewan yang meneliti kesehatan hewan dan produk yang dihasilkannya termasuk susu…jadi SALAH BESAR orang yang mengatkan IPB salah meneliti…karena susu dan kesehatan bukan ranahnya. bahkan MENKES itu waktu disertasinya meminta bantuan IPB..begitu kata pak Heri, rektor IPB.
mengenai hasil penelitian IPB tentang susu formula seharusnya menjadi masukan bagi kita, mengenai kebenaranya kan sudah jelas…masih akan dilakukan penelitian lanjutan….tapi coba positive thinking, kepada kaum ibu untuk menyayangi anaknya, berapa juta manusia yang menginginkan anak…tetapi orang yang punya anaka malah ga mau memberikan ASI..alasan macam2..ga mau kendorlah, ga mau ribet, sampi urusan pekerjaan yang menyita sibuk. untuk yang katanya ga keluar ASI sudah coba diusahakan keluar belum…jika memang tidak bisa..Rasul dahulu pernah disusui oleh Halimatus Sadiyah, mungkin ini menjadi solusi bagi kita semua…saya kira tidak apa2 kita membayar orang desa yang sehat untuk menyusui anak kita, selain membayar lebih murah dibandingkan membeli susu formula, tentunya anak lebih sehat…tapi harus tahu hukum tentang saudara sepersusuan yang tidak boleh dinikahi.
Maret 13, 2008 at 3:15 pm
saya bukan alumni IPB, dan pendidikan saya pun tidak setinggi bapak atau ibu-ibu, saya hanya ingin mengomentari saja,……menurut saya……… selama belum ada korban di Indonesia ya….nggak perlu resah lah, apalagi bakteri itu bisa mati pada suhu 70 derajat celcius. Dari dulu sudah banyak bayi-bayi yang minum dan memakan makanan bayi, buktinya nggak ada yang kena dampaknya tuh….. Jadi jangan di besar-besarkan dan mengikuti hawa nafsu amarah dan terbawa gelombang isu. Yang saya lihat dan amati, peneliti IPB itu hanya memberikan warning kepada khalayak masyarakat luas bahwa di susu-susu itu ada bakteri yang berbahaya, tapi karena negara kita miskin……dan tidak bisa membiayai para peneliti yang pintar………………….penelitian itu baru sedikit. Sama situasinya dengan informasi yang diberikan BMG sebelum ada tsunami beberapa waktu lalu di aceh . Setelah terjadi bencana baru pada ngerti semuannya……., masyarakat kita ini terlalu sombong dan sok pintar mengikuti kemauan dirinya sendiri termasuk saya sendiri yang menulis. Tidak pernah merasakan apa yang dilakukan oleh orang lain. Tidak pernah merasakan lamanya meneliti dan susahnya meneliti. Tidak pernah merasakan bagaimana susahnya menjadi sopir bus yang ngejar setoran, dipandangnya hanya ugal-ugalan. Tidak pernah mengerti susahnya jadi abang becak, tahunya itu mengganggu keindahan kota. Habibie dulu membuat kapal terbang, setelah kapalnya jatuh dihujat mati-matian…..itulah sifat saya sebagai warga negara Indonesia yang bisanya hanya menghujat dan mementingkan dirinya sendiri. Dikasih tahu kok malah marah-marah…… Mungkin IPB ingin mengeluarkan merk susu itu, tapi terganjal BPOM dan DEPKES, seandainya diberi kewenangan untuk mengumumkannya mungkin mereka berani.
April 8, 2008 at 2:06 pm
Gw alumni IPB, S1 dan gw baru lulus S2 yang juga di IPB..dan secara awam walopun gw bukan dari fakultas pangan, tp gw bisa meyakini bahwa IPB tidak salah dlm penelitian tersebut. Kesalahan terbesar adalah dari pihak departemen2 terkait yang sejak tahun 2003 telah dihubungi oleh pihak IPB mengenai hasil penelitian tersebut. Karna sebagai alumni, gw tau bagaimana susahnya untuk menjalani penelitian di IPB, harus teliti dan jujur, itu yang diutamakan. Yg menarik disini adalah sebagai warga negara yang juga tau akan keberadaan politik.. maka tidakkah Anda2 sekalian bahkan pembuat blog ini, menyadari ada campur tangan pemerintah disini, dimana tidak diinginkan keresahan masyarakat dan hilangnya PAJAK dari pihak produsen??? perlu Anda2 sekalian ingat : bahwa ilmuwan dimanapun tidak boleh berbohong..dan saya YAKIN civitas saya, tidak akan membohongi publik apalagi cari nama atau DUIT!!
Mei 13, 2008 at 6:50 pm
Memang intinya susu sapi tetap aja berbahaya.
Blom hormon pertumbuhan sapi, blom sapi di paksa jadi kanibal, blom infeksi pada puting sapi, blom kandungan antibiotik dan sulfur pada sapi
susu the most political food in the world
Juli 20, 2008 at 12:43 am
[img]http://www.hairstylestop.com/wp-content/uploads/2008/07/tori.jpg[/img]
Tori Spelling is seen her hanging out with her husband Dean as they get a break from the babies to go to La Scala in Beverly Hills for lunch. Isn t that the sweetest? I guess given the ever-present Miu Miu dress Tori must be having some issues losing the baby weight, perhaps someone should tell her that a La Scala lunch isn t going to help her much there. At least she is keeping her blonde locks maintained in a way that is most practical for new baby mamas. Tori has this season s look down, with cropped locks that are easy to manage, and far away from little grabbing fingers. I think a more polished look would work with her here though, perhaps with some extra time with the flat iron and some glossing serum for some extra polish. I mean, if you don t get out much, and finally get some time for a nice lunch with your hubby, you really deserve to spend a little extra time looking all gussied up for him.
Welcome to the Hairstyles Top. Here you will find the latest top hair style pictures, and advice for new hairstyles: men’s hairstyles, layered hairstyles, prom hairstyles, wedding hairstyles, etc. Lots of celebrity haircuts.
Oktober 9, 2008 at 5:47 am
Recently, my husband started with the potential problem and our relations are deadlocked.
After all, I love sex … I encouraged him to go to the doctor, and he is afraid.
Maybe someone who will help us, tell of impotence pills and where to buy them anonymously. In advance thank you to all who help!
Sorry if in the wrong section leave a message!
November 7, 2008 at 6:45 pm
ruling [url=http://hotfrog.de/Firmen/CIALIS-KAUFEN-CIALIS-REZEPTFREI-KAUFEN]cialis[/url] jog
Juni 15, 2009 at 11:54 am
Hey All, it’s always nice to meet new people..Just wanted to introduce my self as new comer into the forum and for you all please feel free to ad me to your buddy list
Juli 20, 2009 at 9:57 pm
tks for the effort you put in here I appreciate it!
Agustus 14, 2009 at 5:22 pm
This look interesting,so far.
If there are any real people here looking to network, leave me a post.
Oh, and yes I’m a real person LOL.
See ya,
September 20, 2009 at 6:25 am
Hi all,
New to the forum, just thought I’d introduce myself 🙂
September 23, 2009 at 6:46 am
hey found a link to Celebrity SEXTAPES and unreleased Photos from their phones like Eva Longoria, Kim Kardashian, Paris Hilton, etc. at:
http://www.AdultBabe.net
also live webcams available
Enjoy the pics and vids
Januari 23, 2010 at 2:52 am
I can’t think of a more appropriate time and place to begin a good piece of science literature… snow on the ground… my faithful dog at my feet, bathed in the warmth of the yule time log in the fireplace.
I am looking forward to visiting this forum regularly.
Maret 22, 2010 at 5:07 pm
Hi nto All
My PC worked slowly, many errors. Help me, please to fix buggs on my computer. Like a http://www.msn.com/ please.
My operation system is Windows Vista.
Thanks,
Glidlivivasse
April 10, 2010 at 2:08 pm
Hiya Guys,I just registered here, and I’d like to say hallo to you guys.
I found this web site trying to find some thing ( I can’t remember what) and fell motivated by this web site.
I am friendly and also completely nice with nearly everybody
Joined to try and try to make some new pals and have nice interactions.
I am married and have two dogs, I have a huge amount of interests and I found that this particular web page has a lot to provide so here I am. I’m looking forward in order to to know several of you fellas as well as joining the a lot of message boards.
i’m absolutely loving the discussion board from what ive viewed up to now and look forwards getting into many posting activity
Hope to communicate with everyone soon
April 24, 2010 at 9:58 am
Hi, just stumbled across this place on Google. Nice to be here.
April 27, 2010 at 2:07 pm
Just dropping in to say hi … please feel free to move this post if its in the wrong section.
April 30, 2010 at 8:22 am
cane bdsm
indian adult friend finder
Mei 2, 2010 at 5:19 am
hi im new to rusdimathari.wordpress.com , looking to learn new things 😀
Mei 12, 2010 at 3:37 pm
strange facts
Mei 13, 2010 at 6:49 pm
When you on a collection, it is extremely high-ranking that it is cleaned unreservedly to secure that the tone down is sanitary and to restrict the risks of a spread of infection. Honourable like commercial centres, it is quintessential that any habitation wading pool is cleaned regularly, very if it’s outside. Fortunately, there is a connoisseur online retailer who offers a wide of the mark set of swimming pool supplies including chemicals and leaf nets, all of which can be old to hold back the leisure pool uncomplicated and sterile whatever the weather.
This paraphernalia maestro offers a variety of lagoon cleaners as a replacement for mark-down, a expenditure striking way out quest of those who do not want to compensation gone away from with a view a cleaner to upon their characteristic on a scheduled basis. Coupled with the favourably chemicals these merge cleaners can guard your swimming pool trim, resembling a leisure pool choose than a pond. Well-deserved some of the brands that they get to sell list Dolphin and Polaris.
Chemicals such as chlorine and bromine are amongst their encompassing file of supplies. The retailer offers both Fi-Cor and Swimfresh ranges, all of the products from these ranges are thoroughly tested and are supplied with protection certificates, which can be downloaded from their website.
Juli 1, 2010 at 11:32 am
craving hi and hello to all of you
Juli 13, 2010 at 11:00 am
Unknown message
Juli 20, 2010 at 8:35 am
I’m really sure lot’s of you are like jokes.
Why not share here your favorite jokes so others can know about it 🙂
Below is my favorite joke which is Needles Are Not Nice
Bill and Bob, two children, were sitting outside a clinic. Bill happened to be crying very loudly.
“Why are you crying?” Bob asked.
“I came here for a blood test,” sobbed Bill.
“So? Are you afraid?”
“No. For the blood test, they cut my finger.
As Bob heard this, he immediately began crying profusely.
Astonished, Bill stopped his tears and asked Bob, “Why are you crying now?”
To which Bob replied, “I came for a urine test!”
Bob was very stupid, thinking his vital will be cut for a urine test
September 4, 2010 at 9:01 pm
transport
September 13, 2010 at 8:51 pm
Goodday
I’m new here and just wanted to drop by with a little “hello” message (sorry if I have posted in the wrong section!)
My name is Courtney, mom to two lovely boys, and a parttime soccer coach!
I’m here to sniff around and gather some information, so please welcome me :O)
Have a nice day!
Oktober 14, 2010 at 5:40 am
Wow, this is a very interesting blog, keep up the good work.
Februari 3, 2011 at 5:11 am
stinky shit enema video free best of scat tube
… amateur schoolgirls in short skirts; ,; girls scat shitting … military pinup girls; ,; thongs for young teens; ,; free hardcore porn trailers … asian scat dvd. Mature whore in crap. Scat hardcore movie scat hard porn scat chicks best scat movies. Horny lesbians in scat games european scat porn … Hundreds of free videos with tons of nice girls in the toilet, have sex with their boyfriend, peeing outdoor and much more.
hot girl scat pics of girls with crap in there pants brazilian scat videos
Februari 17, 2011 at 9:19 pm
Everyone Hello! Everyone a good day, if you want a good time watching very high quality movie, I strongly recommend to visit this site