Di Korea Selatan seorang pria telah ditemukan mati pada pekan ini karena dugaan ledakan baterai telepon genggam atau ponsel. Di Amerika Serikat seorang perempuan mati karena kanker otak yang diduga ditimbulkan oleh telepon genggam. Beberapa penelitian mengungkapkan telepon genggam bisa merusak DNA dan pembuluh darah otak.

Oleh Rusdi Mathari

INI berita buruk bagi mereka yang gemar menggunakan telepon genggam. Di Korea Selatan, seorang pria telah ditemukan tewas gara-gara ledakan yang ditimbulkan oleh pada hari Rabu silam (28 November 2007) Ketika ditemukan, di saku kemeja pria itu didapati sebuah baterai yang meleleh, sementara jantung dan paru-parunya berlubang.

Mengutip pernyatan polisi setempat, menurut situs http://www.bbc.co.uk kematian pria berusia 33 tahun itu terjadi di Kabupaten Cehongwon, Provinsi Chungcheong Utara, sekitar 135 kilometer sebelah selatan Seoul. Seorang rekan kerjanya mengatakan, korban mengalami pendarahan hidung dan pada kemejanya dijumpai noda bubuk dengan bentuk sebuah ponsel. “Melihat semua faktor ini, kelihatannya tekanan tinggi dari satu ledakan merusak paru-paru dan jantungnya yang menyebabkan kematian,” kata Kim Hun, dokter dari Universitas Nasional Chungbuk.

Produsen elektronik LG yang dikaitkan dengan kematian pria itu, mengatakan ponsel itu diuji secara ketat dan hanya dijual di Korea Selatan tetapi pihak LG tidak bisa berkomentar lebih lanjut karena adanya penyelidikan oleh kepolisian.

Dengan kematian pria yang tidak disebutkan namanya itu, daftar buruk telepo genggam terhadap manusia semakin bertambah. Di Amerika Serikat, setidaknya sudah ada 10 kasus yang masuk ke pengadilan untuk menuntut perusahaan telepon genggam karena dianggap memproduksi telepon genggam berbahaya. Ditulis oleh http://www.pcmedia.co.id satu kasus yang sudah disidangkan adalah tuntutan seorang pria yang ditinggal mati oleh istrinya akibat kanker otak. Menurut pria itu, semasa hidupya hidupnya sang istri sering menggunakan telepon meskipun nama produsen telepon tidak disebutkan.

Sebelumnya sudah pernah ada beberapa hasil penelitian dari ahli kesehatan yang menunjukkan bahwa telepon genggam cenderung membahayakan kesehatan. Gelombang elektromegnetik dan radiasi yang dihasilkan oleh ponsel disebut-sebut bisa menyebabkan gangguan pada jaringan otak, tumor, kerusakan pada DNA ((Deoxyribo Nucleic Acid) dan sebagainya. DNA adalah materi genetik yang membawa informasi yang dapat diturunkan. Dalam sel manusia, DNA dapat ditemukan di inti sel dan mitokondria

Pada situs http://www.wsws.org kolumnis kesehatan Joane Laurier pernah menuliskan tentang hasil penelitian dari seorang profesor yang mengungkapkan dampak buruk ponsel bagi kesehatan manusia. Darius Leszcynki, profesor dari Otoritas Keamanan Nuklir dan Radiasi Finlandia menjelaskan, sinyal dari telepon genggam bisa menyebabkan ratusan protein otak mengalami interferensi hanya dalam waktu satu jam. Darius juga menemukan radiasi telepon genggam bisa memperlemah sel pembuluh darah pada otak.

Sebuah penelitian lain yang dilakukan Universitas Washington di Seattle, Amerika Serikat pada 1996, menulis laporan tentang telepon genggam potensi rusaknya DNA pada manusia akibat pengaruh radiasi dari telepon genggam. Di Eropa, tujuh lembaga riset juga menyimpulkan hasil penelitian yang kurang lebih sama dengan hasil penelitian dari Universitas.

Mulai ditemukannya sejumlah pengaruh berbahaya dari telepon genggam kepada kesehatan manusia, Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat pada tahun 2002 karena itu mengeluarkan ketentuan Spesifik Absorbtion Rates atau SAR yang harus dipenuhi oleh para produsen telepon genggam yang memasarkan produk mereka di Amerika Serikat. Spesifik Absorbtion Rates adalah jumlah radiasi yang dapat diterima oleh tubuh manusia.

Sebelum para produsen memasarkan produknya di Amerika Serikat, mereka harus terlebih dulu mengantongi sertifikat SAR yang dikeluarkan oleh FCC tentang besaran radiasi dari telepon genggam yang dipasarkan. Besarnya SAR dari FCC adalah harus kurang dari 1,6 watt untuk setiap kilogram tubuh manusia. Jika tidak, para produsen ponsel tak bisa berharap bisa menjual telepon genggam mereka di Amerika Serikat.

Lantas ponsel apa saja yang dianggap telah memenuhi standarisasi SAR dari FCC? Ada daftar dari 10 merek dan tipe telepon genggam yang memiliki tingkat SAR rendah dan 10 merek telepon genggam dengan SAR tinggi yang pernah dipublikasikan oleh situs http://www.cellularservice.org berdasarkan temuan FCC.

Masuk dalam daftar telepon genggam dengan SAR rendah adalah Qualcomm pdQ-1900 (0,263), Siemens S40 (0,33), Motorola ST7790 (0,34), MitsubTrium Galaxy G-130 (0,35), Motorola V60c (0,42), Motorola ST7790i (0,42), Nextel-Motorola i1000plus (0,43), Nokia 6120 (0,43), Motorola M3682 (0,46), dan Motorola G520 (0,46). Adapun ponsel dengan SAR tinggi adalah Motorola V120c (1,55), Motorola ST7868 (1,53), Motorola P8767 (1,53), Ericsson T28 World (SAR 1,49), Nokia 5170i (1,49), Panasonic EB-TX210 (1,48), Panasonic EB-TX220 (1,48), Audiovox CDM-9100 (1,46), Nokia 5160 (1,45) dan Nokia 5170 (1,.45). Tidak ada keterangan kapan daftar itu dikeluarkan.