HOAX sebetulnya lebih dari sekadar berita atau kabar bohong. Ia adalah informasi yang sengaja dibuat dengan maksud menipu atau mengelebaui orang [banyak]. Tipuannya kadang disertai dengan referensi data dan fakta. Tujuannya bisa untuk mendapatkan keuntungan secara politis dan ekonomi, tapi bisa juga untuk sekadar humor dan olok-olok. Kebohongan memang ada standarnya. Lanjutkan membaca “Tempo, hoax dan sarung”
Daya kritis digunakan hanya untuk menyerang kelompok yang dianggap berseberangan. Dimanfaatkan untuk mengkampanyekan kepentingan orang-orang yang sekubu. Menggiring opini dan persepsi agar publik bisa diarahkan dan percaya dengan berita mereka, dengan yang mereka beritakan. Media lalu menjelma seperti papan pengumuman atau selebaran propaganda. Buram dan penuh insinuasi.
Lanjutkan membaca “GM dan “GM””
Apa sebetulnya pers itu? Apa sebetulnya pers yang “tidak harus netral” dan “tidak menfitnah” itu? Lanjutkan membaca “Obor Rakyat, kuasi berita dan bintang porno”
Seorang wartawan menjuluki mereka yang suka menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya sebagai the clicking monkeys, tapi celakanya para wartawan sering menjadi kumpulan monyet semacam itu. Mereka menulis apa saja yang dipungut dari sumber apa saja dan tidak jelas. Sebagian menulis tanpa malu dengan tak mencantumkan asal-usul sumbernya. Lanjutkan membaca “Hoax, para monyet dan wartawan”
“Ingat Cak, itu Aceh. Negeri yang penuh dengan tipu daya dan pengkhianatan sejak zaman dulu.” Lanjutkan membaca “Mengapa Irwandi mengancam membunuh?”
Inilah buku pertama yang ditulis oleh orang yang telanjur dicap sebagai koruptor tentang kasus yang menyeretnya ke pengadilan menurut versinya. Orang boleh percaya dan tidak percaya dengan isinya tapi Baharuddin Aritonang penulis buku ini, setidaknya punya sikap dan itu yang lebih penting. Lanjutkan membaca “Melawan “Cek Miranda””
Aku tahu tulisan ini tak akan lagi sampean baca dan sampean kritik. Tapi setidaknya, telah aku tunaikan pesan sampean untuk menuliskan tentang “Bapak 1.000 domba” itu. Lanjutkan membaca “Mengenang Mas Syubah”
Lalu siapa pemilik blog Bushro yang menuliskan pernyataan pengakuan dari seseorang yang mengaku sebagai Noordin M. Top, yang kemudian dikutip oleh banyak situs berita itu? Lanjutkan membaca “Mencari Bushro lewat Wicaksono (Catatan Jurnalistik)”
Komentar Pembaca