Berita penjualan Harvest kepada Pertamina Jumat kemarin telah mengangkat harga saham Harvest di bursa saham New York hingga 83,6% menjadi US$ 8,96. Untuk apa Pertamina membeli perusahaan yang merugi itu? Lanjutkan membaca “Pertamina, Harvest, dan Budong-Bodong”
Jero Wacik termasuk salah seorang menteri yang paling lama menjabat sejak SBY menjabat presiden pada 2004. Meski sejauh ini dikritik sebagai menteri yang tidak bisa bekerja, kini dia malah ditunjuk sebagai menteri ESDM. Siapa sebetulnya Jero? Lanjutkan membaca ““Jeroan” Jero”
Biar pun hanya sebagai staf ahli menteri, Rizal bahkan bisa memastikan pencopotan direksi Pertamina. Dia pula yang menjadi “wakil” Pertamina, berunding dengan ExxonMobil untuk mengurus pengelolaan Blok Cepu, ladang minyak dengan cadangan minyak terbesar di negeri ini. Hasilnya: Blok Cepu diserahkan ke ExxonMobil. Lanjutkan membaca “Lompatan Mallarangeng Bersaudara (2)”
Lalu jika korupsi didefinisikan sebagai mengambil keuntungan dari aset negara untuk kepentingan sendiri atau kelompok, tidak harus uang, melainkan untuk mempertahankan kekuasaan politik— maka keterlibatan para menteri, petinggi BUMN dan pejabat lainnya itu, mestinya juga tak bisa tidak dianggap sebagai perilaku kolutif. Ini pula akan menjadi taruhan reputasi Yudhoyono sebagai sosok yang selalu mengaku taat hukum. Lanjutkan membaca “Sindikasi Yudhoyono”
Dari nilai utang Rp 3,2 triliun, penjamin Tuban Petro baru melunasinya sekitar Rp 100 miliar kepada pemerintah dan kini mereka berniat membeli kembali Tuban Petro seharga utang mereka. Nama Agus Anwar muncul di balik rencana pembelian Tuban Petro itu.
Perusahaan Listrik Negara memenangkan PT Shell Indonesia dalam tender pengadaan solar senilai Rp 18,4 triliun. Shell menggandeng PT Kutilang Paksi Mas, anak perusahaan Walinusa Energi— sebuah perusahaan yang berada di bawah holding PT Tason Putra Mandiri, milik Tanri Abeng. Bagaimana dengan utang PLN kepada Pertamina?
Lanjutkan membaca “Di Balik Kemenangan Shell”
Komentar Pembaca