Ada 65 wartawan dan 18 nitizen atau jurnalis warga yang tewas sepanjang tahun ini akibat melakukan pekerjaaannya, dan lebih 150 wartawan dipenjara. Dan untuk indeks kebebasan pers, Indonesia berada di urutan 138 dari 180 negara. Kategorinya: buruk. Lanjutkan membaca “Peta kematian wartawan dan pers”
Kenyataan bahwa ada 83 wartawan menerima duit dari Kementerian Energi, sebetulnya hanya puncak dari gunung es tentang bagaimana uang dari banyak lembaga selama ini mengalir pada wartawan, media, dan organisasi wartawan. Lanjutkan membaca “Wartawan dan dunia mereka yang memalukan”
Wartawan termasuk profesi yang tidak dipercaya oleh publik Australia, menurut hasil sebuah jajak pendapat di sana. Di Indonesia, mestinya juga ada jajak pendapat yang serupa: Apakah wartawan adalah profesi yang bisa atau tidak bisa dipercaya, terlibat kongkalikong atau tidak. Lanjutkan membaca “Cobalah, bertanyalah tentang wartawan”
Aku tahu tulisan ini tak akan lagi sampean baca dan sampean kritik. Tapi setidaknya, telah aku tunaikan pesan sampean untuk menuliskan tentang “Bapak 1.000 domba” itu. Lanjutkan membaca “Mengenang Mas Syubah”
Saya dan [mungkin] Anda semua, bangga dan rela bergabung ke AJI, antara lain karena organisasi inilah yang mengajarkan para wartawan untuk bekerja profesional, memiliki harga diri, tidak menjadi pelacur dan tidak takluk kepada kepentingan pemodal dan bos media. Lalu, kini AJI berusia 17 tahun. Lanjutkan membaca “Wartawan bermasalah”
Laporan terbaru Amnesty International menyebutkan, sepanjang tahun lalu pemerintahan Indonesia telah terus-menerus membatasi kebebasan berekspresi secara ketat. Jumlah orang yang ditangkap dan ditahan karena mengekspresikan pendapat mereka secara damai meningkat setidaknya menjadi 32 orang. Di luar itu ada 85 orang yang dipenjarakan di tahun sebelumnya dan masih tetap berada di penjara. Lanjutkan membaca “Prita, Khoe dan Ibas”
Atasannya yang merasa tak memberikan perintah, mendatangi prajurit itu, dan plak…sebuah tamparan keras mendarat di muka prajurit itu. “Kamu tahu, tak ada demokrasi dalam tentara. Semua harus melalui perintah,” kata si komandan. Lanjutkan membaca “Tentara Itu Mulai Berdemonstrasi”
Setelah tertinggal seminggu untuk menulis kematian dan sepak terjang Soeharto, majalah Tempo yang baru terbit Senin kemarin justru diprotes umat Katolik. Sampul depan majalah itu dianggap telah menyamakan Yesus dengan Soeharto.
Lanjutkan membaca “Bahkan Hingga Mati, Soeharto Tak Berpihak ke Tempo”
Jusuf Ronodipuro yang membacakan dan menyiarkan naskah Proklamasi 17 Agustus 1945 lewat radio hingga kemerdekaan Indonesia itu diketahui oleh banyak negara di dunia, meninggal dunia pada 27 Januari 2008 atau berselisih sekitar 10 jam dengan kematian Soeharto. Namun pemberitaan tentang sosok pejuang dan wartawan itu rupanya tak menarik para juniornya sesama wartawan dibanding berita kematian Soeharto, sang Jenderal Besar.
Lanjutkan membaca “Pembaca Proklamasi di Radio Itu Telah Tiada”
Komentar Pembaca