Dulu di zaman Orba, Undang-undang Dasar tak mencantumkan asas jurdil (jujur dan adil) dalam Pemilu, hanya luber (langsung, umum, bebas dan rahasia) saja. Sekarang pakai luber dan jurdil, tapi pada kenyataannya tak ada kejujuran dan keadilan.
JAKARTA-Ketua Umum Muslimat NU yang juga mantan Cagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, kecurangan pada Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu sungguh luar biasa. Pasalnya, jutaan pemilih terpaksa golput karena tak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kasus itu sama persis dengan kasus Pilgub Jatim lalu.
”Pemilih itu bagian penting dari Pemilu. Kalau ternyata pemilihnya gak jelas, berarti demokrasi kita ini sudah hancur,” kata Khofifah kepada Duta di Jakarta, Selasa (21/4) kemarin.
Menurut dia, kasus DPT pileg dan sistematiknya kecurangan yang terjadi bukti nyata bahwa Orde Baru (Orba) ternyata lebih baik daripada orde Reformasi. ”Orde reformasi lebih buruk dari Orde Baru. Orde Baru ternyata lebih fair daripada Orde Reformasi,” ungkapnya.
Alasannya, lanjut Khofifah, pada saat Orba dulu, Undang-undang Dasar (UUD) tak mencantumkan asas jurdil (jujur dan adil) dalam Pemilu, hanya luber (langsung, umum, bebas dan rahasia) saja.
”Artinya Orde Baru sadar bahwa dia tidak akan bisa jurdil, sehingga hanya pakai asas luber. Lah, saat ini pakai luber dan jurdil, tapi pada kenyataannya tak ada kejujuran dan keadilan,” ungkapnya.
Dalam kasus DPT misalnya, Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai penafsir tunggal UUD tak bisa mengadili kasus tersebut, sehingga tak ada satu pun institusi di negeri ini yang bisa menghapus suara yang dihasilkan dari DPT bermasalah itu.”MK sebagai penafsir tunggal UUD seharusnya yang mengadili kasus ini,” ungkapnya.
Dikatakannya, sama dengan Pilgub Jatim lalu, meski DPT Pileg bermasalah, tetap saja yang menang melenggang menjadi anggota legislatif. Begitu pula dengan Pilpres mendatang.” Jadi di mana letak kejujuran dan keadilan itu. Kalau DPT-nya bermasalah, seharusnya hasilnya juga bermasalah,” jelasnya.
Lebih lanjut Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini menganalogikan Pemilu tahun 2009 ini sama dengan pertandingan sepak bola. Bahwa pemenang pertandingan, katanya, adalah pihak yang bisa mencetak gol sebanyak-banyaknya, meski banyak kartu merah dan kartu kuning yang dikeluarkan oleh wasit.
”Aturan Pemilu ini sangat memungkinkan bagi siapa pun untuk curang, karena kecurangan itu tak akan menggagalkan kemenangan. DPT dibuat seperti apa pun kan MK tak bisa mengadili. Jadi curang-curanglah yang penting menang,” katanya.
Lantas ke mana partai politik yang dirugikan harus mencari keadilan” Menurutnya, kalau aparat penegak hukum juga diam soal DPT dan berbagai masalah yang terjadi, maka jalan satunya yaitu mengadukan kasus pengadilan Tuhan.”Ke mana mencari keadilan ya ke ‘Mahkamah Akhirat’,” jelasnya.(amh)
*Dikutip sepenuhnya dari Duta Masyarakat
April 23, 2009 at 6:12 pm
ILL FATED ELECTION !!
April 23, 2009 at 10:38 pm
pada kangen ama masa orba ya? coba klo ada doraemon, kita bisa minta doraemon untuk mengembalikan kita ke jaman orba
April 24, 2009 at 9:56 am
silahkan pilih:
– lebih fair tetapi haknya dipasung, atau
– amburadul tetapi bebas mengeluarkan pendapat
kita tidak dapat menutup mata, telinga dan hati kita ketika jaman orba bukan hanya kemerdekaan berpikir dan berkarya terpasung, namun juga meluasnya penyakit kkn yg dimulai dari pucuk pimpinan tertinggi sampai ke dasar pemerintahan. dan kita juga tidak dapat begitu saja peran langsung orba terhadap situasi sekarang ini, bukan sekedar karena adanya reformasi semata. kalau memang orba itu yg terbaik, kenapa harus terjadi reformasi dan kenapa rakyat kita sekarang semakin sengsara?
kita juga tidak dapat memungkiri bahwa pada jaman orba dahulu pemerintahan dijalankan dengan sentralisasi dan otoriter yang didukung wibawa dan kharisma besar pak Suharto sehingga negeri ini cukup lama merasakan makmur dan aman, karena setiap elemen di dalamnya tidak diperbolehkan berkata tidak atau berpendapat lain, semua harus dikerjakan dengan kepatuhan dan dukungan yg tinggi. hal inilah yang tidak ada lagi di jaman reformasi, belum muncul sosok pemimpin yang memiliki wibawa dan kharisma yang setara dengan pak Suharto atau bahkan bapak revolusi bung Karno. yang ada adalah saling jegal, saling memburukkan dan tidak sejalan dengan pimpinan. kalau sudah begini ya sampai kapan urusan negeri ini beres…
setiap pemerintah dan pemerintahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing … tergantung kita semua apakah mau rela dan ikhlas menerimanya dan turut membantu agar negeri ini kembali jaya …
April 27, 2009 at 6:25 pm
duh duh duh. orba lebih fair ya
kira-kira kalo kemarin menang pilkada mbak Khofifah ngomongnya gimana ya?
Mei 4, 2009 at 5:42 am
Hi, nice post. I have been wondering about this issue,so thanks for posting. I’ll certainly be subscribing to your site.
Juni 2, 2009 at 3:07 pm
assalamu alaikum wr. wb.
alhamdulilah…
Selamat akhirnya golput berhasil memenangkan jumlah suara terbanyak!
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Partai Golput,
baik yang dengan penuh kesadaran dan keikhlasan maupun yang tidak.
Lho, maksudnya? Gak Jelas? 😐
Sudah saatnya kita ganti sistem!
Sistem yang lebih “pro rakyat” dan lebih “berbudi”…
Ayo kita ganti secepatnya, “lebih cepat lebih baik”…
Mari kita “lanjutkan” perjuangan dakwah untuk menegakkannya!
Sistem Islam, petunjuk dari Sang Maha Pencipta!
Lihatlah dengan hati dan fikiran yang jernih!
Aturan Sang Maha Pencipta diinjak-injak
dan diganti dengan aturan yang dibuat seenak udelnya!
Dan lihat akibatnya saat ini, telah nampak kerusakan
yang ditimbulkan oleh sistem sekulerisme dan turunannya
(seperti: kapitalisme, sosialisme, demokrasi, dsb) di depan mata kita!
Banyak anak terlantar gara2 putus sekolah.
Banyak warga sekarat gara2 sulit berobat.
Banyak orang lupa gara2 ngejar2 dunia.
Dan banyak lagi masalah yang terjadi gara2 manusia nurutin hawa nafsunya.
Lihat saja buktinya di
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/05/12/kemungkaran-marak-akibat-syariah-tidak-tegak/
http://hizbut-tahrir.or.id/category/alwaie/
http://hizbut-tahrir.or.id/category/alislam/
dan banyak lagi bukti nyata yang ada di sekitar kita!
Untuk itu, sekali lagi saya mohon kepada semua pihak
agar segera sadar akan kondisi yang sekarang ini…
dan berkenan untuk membantu perjuangan kami
dalam membentuk masyarakat dan negeri yang lebih baik,
untuk menghancurkan semua bentuk penjajahan dan perbudakan
yang dilakukan oleh manusia (makhluk),
dan membebaskan rakyat untuk mengabdi hanya kepada Sang Maha Pencipta.
Mari kita bangkit untuk menerapkan Islam!
mulai dari diri sendiri.
mulai dari yang sederhana.
dan mulai dari sekarang.
Islam akan tetap berlaku hingga akhir masa!
Dan Islam akan menerangi dunia dengan cahaya kemenangan!
Mohon maaf apabila ada perkataan yang kurang berkenan (-_-)
terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.
wassalamu alaikum wr. wb.