Jika benar sumbangan Khofifah berasal dari harta pribadi maka hartanya yang sebesar Rp 3,6 miliar logikanya sudah habis karena sumbangannya kepada NU Jawa Timur bisa mencapai Rp 6 miliar.
Rusdi Mathari lahir di Situbondo 12 Oktober 1967. Pernah bekerja sebagai freelancer di Suara Pembaruan (1990-1994),redaktur InfoBank (1994-2000), detikcom, penanggungjawab rubik PDAT majalah Tempo (2001-2002), redaktur majalah Trust (2002-2005), redaktur pelaksana Koran Jakarta (2009-2010), redaktur pelaksana beritasatu (2010-2011), dan pemimpin redaksi VHR.media (2012-2013. Peserta crash program reportase investigasi (ISAI-Jakartra), dan mendapat beberapa penghargaan untuk penulisan berita terbaik dari beberapa lembaga. Saat ini aktif menulis buku dan mengasuh blog Rusdi GoBlog.
Agum Gumelar, Ahmad Heryawan, APV, Bali, Bibit Waluyo, Cagub Bali, Cagub Jawa Barat, Cagub Jawa Tengah, Cagub Jawa Timur, Dede Yusuf, Indonesia, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kekayaan Pejabat, Kepala Daerah, Khofifah Indar Parawansa, KPK, KPUD, Nasional, NU, Partai Golkar, PDI Perjuangan, Pemilu, Pilkada, PKS
//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Juli 4, 2008 at 2:35 pm
welgedewelbeh
Sebuah tulisan yang kritis, bravo !!!
Setuju tuh, sumbangan kek gitu harus diaudit …. jangan-jangan “sumbangan” konglomerat hitam/politisi busuk.
November 8, 2008 at 11:07 am
wah……..dijaman susah begini banyak juga pejabat dan calon pejabat punya duit banyak.
semoga saja sumbangan yang diberikan akan lebih besar dan tidak terhenti hanya pada saat pencalonan saja.