Rusdi Mathari
Rusdi Mathari lahir di Situbondo 12 Oktober 1967. Pernah bekerja sebagai freelancer di Suara Pembaruan (1990-1994),redaktur InfoBank (1994-2000), detikcom, penanggungjawab rubik PDAT majalah Tempo (2001-2002), redaktur majalah Trust (2002-2005), redaktur pelaksana Koran Jakarta (2009-2010), redaktur pelaksana beritasatu (2010-2011), dan pemimpin redaksi VHR.media (2012-2013. Peserta crash program reportase investigasi (ISAI-Jakartra), dan mendapat beberapa penghargaan untuk penulisan berita terbaik dari beberapa lembaga. Saat ini aktif menulis buku dan mengasuh blog Rusdi GoBlog.
Desember 27, 2007 at 11:03 am
Mati itu bagi Imam Samudra perkara biasa kok. Bagi dia yang penting kan bahwa hidupnya sudah sesuai dengan harapannya. Amnesti International Australia juga telah melakukan tugasnya. On the track,..so,..do it!!!!
Desember 27, 2007 at 11:15 am
Gusdur aja yang bilang yang meledakkan bukan amrozy CS, kenapa mesti dieksekusi?
kalau pemerintaheksekusi,namnya bodoh, mau didikte Amerika dan sekutunya, eksekusi aja tuh Presiden amerika, australia, singapura atau Israel, GITU AJA KOK repot
Januari 3, 2008 at 9:43 am
berani berbuat (mengebom), berani bertanggung jawab (dihukum).
biasa aja ! tdk perlu didramatisir
Januari 14, 2008 at 7:06 am
Berani berbuat berani bertanggung jawab , saya sangat setuju , kalo memang dia tidak takut mati , kenapa repot – repot minta grasi ke presiden, takut ? Sudahlah hukum sudah berjalan dan bukti pun sudah ada kenapa harus diperdebatkan. Lagi pula kalo tanpa bukti kenapa juga dia yang tertangkap bukan orang lain . SO .. do it !!
Januari 14, 2008 at 10:02 am
Bung Sunu, setahu saya, Imam Samudera dkk. belum meminta grasi kepada Presiden RI. Dari beberapa keterangan mereka yang dimuat media massa, mereka mengatakan meminta grasi hukumnya haram. Mereka bahkan mengatakan dengan penuh keyakinan, siap untuk mati. Soal penangkapan mereka, saya tidak bisa berkomentar banyak. Namun saya percaya, banyak orang tak bersalah yang ditangkap dan diadili, tapi kemudian tidak terbukti melakukan kesalahan apapun.
Maret 11, 2008 at 6:44 am
Hukumdi negara kita ini gimana tho,kalau memang divonis mati ya segera dilaksanakan,tentunya vonis itu sudah sesuai dengan hukum yang berlaku,tapi kalau dari segi hukum para terpidana itu tidak bersalah, ya segera dilepaskan aja,untuk terpidana mati dan keluarga semoga tabah dan tetap berpegang kepada al-qur’an dan as sunnah
Juli 15, 2008 at 10:24 am
dalam ajaran agama apapun kekerasan apalagi pembunuhan tidak dibenarkan, mcm nie ke penganut agama yang fanatik, membunuh berpuluh2, bahkan beratus2 orang. yang salah tuh tetap salah, minta pengampunan enak aja, abis yang dah mati sebab ulah die tuh mcm mane, keluarga yang ditinggal mati tuh mcm mane…..? dia ok lagi mati ditembak aja yang kena bom tuh mati dengan badan hancur…. minta grasi dikatakan haram habis bunuh orang yang tak tau apa2 tuh halal lah……. ajaran agama mana tuhhhhhhh….kalau tak takut mati pakai bom bunuh diri aja biar dia rasa mcm mane rasa kena bom, sakit apa nggak, enak ngggak mati kena bom mcm yang dia buat dengan orang…..
September 16, 2008 at 5:19 pm
kalau Amrozi cs dipelihara terus oleh pemerintah RI, saya takut Murka Allah tidak akan berhenti atas bumi Nusantara ini. Nanti ada lagi tsunami, lumpur lampindo, banjir, dan malapetaka lainnya yang terus menerus menghancurkan saudara-saudara mereka di tanah RI ini. jadi baiknya pemerintah tuntaskan aja gitu loh! kurangi murka Allah! kalau Tibo Cs sudah pergi meninggalkan lumpur lapindo, ya… Amrozi cs diselesaikan aja supaya adil.
Oktober 27, 2008 at 11:35 am
kenapa org2 bangsa ini terlalu munak. org menjalankan pancasila sila 1 kok ngak boleh,Islam Mengajarkan untuk berjihad bagi yg diberi Hidayah n kekuatan Oleh Allah SWT.Pada Ngak punya Ghiroh Islam kok pada ngiri.Seberapa Cintanya Kita Sama Islam.Orang2 yg terpilihlah yg mendapat amanah dr Allah SWT untuk Jihad Fi Sabilillah.Mati adalah urusan Allah,manusia tinggal memilih mati dlm keadaan mulia,Syahid,atau hina dihadapan manusia n Allah SWT.Islam itu disemua belahan bumi ngak cuma dikampung lu n negara lu,Kita harusnya malu pada diri sendiri kenapa kita ngak dipanggil oleh Allah untuk berjihad n tidak diberi kekuatan untuk menegakkan Dinullah(Islam) di bumi ini,diberikan derajat yg paling tinggi.Kita lebih terbuai dengan sinetron(cinta pada Dunia)melebihi cinta kita pada Allah SWT.Sholatku Ibadahku hidupku matiku hanya untukMu ya Allah yang Maha Sempurna.Semoga Engkau beri kekuatan,hidayah,inayah, pada kami untuk menjadi sebenar benarnya hambaMu yg iman dan Taqwa mengikuti pendahulu2 yg talah Syahid.Amin Allahuma Amin.
November 3, 2008 at 7:12 am
Fuck Jihad….
Fuck amrozi dkk…..
i gonna dead mother fucker……
November 3, 2008 at 7:14 am
kalau boleh di bunuh secara pelan2 sebaiknya
mereka disiksa selama 3 bulan dengan siksaan paling
sadis di muka bumi….fuck terroriest
November 3, 2008 at 4:37 pm
van houf,emang elu siapa, dasar bego, otak udang,
bacot lu gede,udah ada yg ngurusin….tau kagak lu.sama aja lu ini……fuck off
November 4, 2008 at 7:36 pm
van houf> dasar kau manusia kafir, omongan kau tdk ada etika. kalo kau ada didepanku skrg, rasax akan kucincang perutmu dgn badik. kau yg fuck
November 8, 2008 at 12:29 pm
Kalau mau hukuman yang benar2 adil utk Imam Samudra cs… Berdirikan mereka di atas tumpukan bom lalu diledakan. Biarkan potongan2 tubuh mereka berhamburan ke udara & berserakan seperti para korbannya dulu. Lalu biarkan keluarganya mengais2 mengumpulkan serpihan tubuh para teroris itu.
Desember 6, 2008 at 11:03 am
yang salah tetep aja salah, jangan memandang negara ini dari 1 ajaran saja, kita di indonesia, negara pancasila, bhineka tunggal ika apa artinya itu? coba renungkan, kita berbeda2 tetapi tetap 1, soal jihad, maaf mungkin saya kurang paham tetapi yang namanya bunuh orang dan terbukti tetap aja harus dihukum, coba saja kalo salah satu keluarga anda menjadi korban, BAGAIMANA PERASAAN SAUDARA, yang manusiawi sajalahh……..
Desember 23, 2008 at 2:06 am
AMROZZZIIIIIIIIIII,tunggu kami di syurga….ku ingin ikuti jejakmu.
September 9, 2010 at 4:32 pm
saya juga ikut dan siap berjihad demi islam
Oktober 30, 2010 at 7:48 am
Maybe you could edit the post name Teka-Teki Eksekusi Mati Imam Samudra dkk. Jurnal GoBlog to something more generic for your content you create. I loved the blog post all the same.